Kabupaten Lahat adalah penerima rekor Muri dengan peninggalan megalitik terbanyak di Indonesia. Pusatnya berada di Dataran Tinggi Pasemah yang dikenal oleh para arkeolog. Dataran tinggi ini membentang dari barat laut hingga tenggara sepanjang 70 kilometer yang merupakan gugusan dari bukit barisan.
Pasemah memiliki sejumlah batu megalit yang dibuat oleh manusia purba pada 2000 hingga 3000 tahun yang lalu, para ahli juga mengindikasi bahwa bangunan-bangunan tersebut berasal dari abad 6-7. Batu-batu megalit ini terdiri dari berbagai bentuk dan juga ukuran, hal ini menandakan kemampuan yang menakjubkan serta budaya yang dimiliki oleh manusia purba.
Apabila dilihat dari sifat, bentuk, dan termasuk perkiraan fungsinya, artifak-artifak megalitik yang ditemukan memperlihatkan adanya kelanjutan dari budaya sebelumnya yaitu zaman batu baru
Situs Megalitik Tinggihari Kabupaten Lahat
Kawasan Cagar Budaya Megalitik Tinggihari terletak di sebuah dataran tinggi di Kabupaten Lahat. Secara administrasi berada di wilayah Desa Tinggihari, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Lingkungan sekitar kawasan berupa areal kebun, terutama kebun kopi dan karet. Kawasan ini terdiri dari tiga situs, yaitu Situs Tinggihari I, Situs Tinggihari II, dan Situs Tinggihari III. Kawasan Cagar Budaya Megalitik Tinggihari ini merupakan bagian dari peninggalan tradisi megalitik yang tersebar luas di Dataran Tinggi Pasemah di Kabupaten Lahat.
Citra Lokasi Situs Tinggihari
Jenis-jenis Peninggalan Situs Megalitik Tinggihari
Situs Tinggihari 1
Arca Situs Tinggihari I |
Situs Tinggihari II
Arca Megalitik Tinggihari II |
Situs Tinggihari III
Nilai Kearifan Lokal Situs Tinggihari
Terdapat beberapa nilai kearifan lokal dalam Situs Tinggihari, nilai tersebut berkenaan dengan dimensi proses sosial yang dijalankan oleh masyarakat setempat untuk menyelaraskan kehidupan yang dijalani Diantara nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Religius
Berbagai peninggalan megalitikum yang terdapat di Situs tinggihari menunjukan mengindikasikan penggunaanya sebagai alat untuk melakukan persembahan atau kepentingan keagamaan. Bentuk bagian megalitik dalam berbagai bentuk digunakan untuk upacara keagamaan. Budaya megalitik sebagai sarana untuk meminta kepada yang dipuja oleh masyarakat yang hidup pada masa tersebut, dimana hal tersebut dikemas dalam pelaksanaan upacara seperti sarana untuk memohon kesuburan, atau menghindari penyakit atau hama. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas pendukung adalah orang-orang religius, nilai-nilai agama dimanifestasikan dalam sistem ibadah yang sangat multifungsi. Selain itu patung megalitik di Tinggihari menunjukkan bahwa manusia pada waktu itu sangat dekat. terkait dan terkait dengan hewan seperti: Gajah, Ular, dan Buaya. Hal ini menggambarkan orang-orang yang mendukung tradisi megalitik Pasemah adalah masyarakat yang menjunjung tinggi konsep menyembah roh leluhur dalam kehidupan beragama mereka yaitu konsep puyang (Hudaidah, 2021, hlm. 5).
Nilai Gotong Royong
Megalitik adalah budaya yang menghasilkan bangunan monumental yang terbuat dari bangunan besar. Secara umum, pembentukan bangunan megalitik ini terbuat dari bangunan besar berwarna putih. Batu-batu andesit, batu-batu besar kemudian dibentuk sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika diamati bahwa produk budaya besar tidak dan tertata rapi di tempat tertentu, hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, Tentu saja hal itu dilakukan secara gotong royong. Kerja sama ini untuk kepentingan bersama. dan digunakan bersama-sama juga, oleh karena itu dapat diungkapkan bagaimana komunitas pendukung saling berkolaborasi untuk kepentingan bersama.
Mencintai Lingkungan
Situs Tinggihari terletak di dataran tinggi Pasemah dan jenis batuan yang ditemukan pada bangunan peninggalan megalitik tersebut adalah jenis batu yang terdapat di sekitar lingkungan tersebut. Hal ini menunjukan bagaimana masyarakat pendukung memanfaatkan alam di sekitar mereka dengan bijaksana. Selain itu penemuan alat yang diindikasikan sebagai pendukung pertanian seperti lesung yang dilengkapi ukiran hewan-hewan tertentu juga menunjukan bagaimana masyarakat pendukung ketika hidup berdampingan dengan alam.
Nilai Kreativitas
Semua peninggalan megalitik di situs Tinggi hari merupakan tinggalan yang terbuat dari batu-batu yang berukuran besar, yang dapat ditemukan disekitar lokasi tersebut. Kemunculan nilai-nilai budaya megalitik ini jika ditilik dari konteks pengetahuan maka hal ini merupakan implikasi dari pengetahuan yang masyarakat pendukung ketika itu miliki dan dengan bahan yang ada disekitar mereka yaitu hal tersebut divisualisasikan menjadi bentuk-bentuk yang ditemukan pada berbagai peninggalan yang terdapat di Tinggihari. Hal ini berarti masyarakat pendukung kebudayaan tersebut adalah masyarakat yang memiliki kreatifitas yang tinggi sehingga mampu mewariskan kebudayaan yang dapat dinikmati keberadaan dan dipelajari nilai-nilainya hingga saat ini.
Posting Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah membaca, bagaimana menurut mu ? Berkomentar tidak disarankan dengan anonim ya, biar bisa silahturahmi 🤭