Identitas Buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
Judul Buku: Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
Penulis : M Aan Mansyur
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 98 halaman
ISBN : 9786020644813
Cetakan Pertama : Desember 2020
Sinopsis Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
apakah hatiku mangkuk dangkal yang pecah—yang alangkah mudah diisi, namun mustahilpenuh? apakah mencintai diri sendiri berartimenjadi batu yang dilemparkan ke lautan lepastanpa dasar?mengapa darah lebih api daripada api?mengapa luka tidak memaafkan pisau—& matapisau bisa membayangkan dirinya sebagai cermin?mengapa kita mesti memiliki banyak pengetahuanuntuk bisa memahami betapa sedikit pengetahuankita? mengapa orang kota bersandar pada humoruntuk bisa bertahan hidup & mengapa orang desaharus bertahan hidup untuk bisa tertawa? mengapausia seseorang tidak dihitung dari seberapa dekatdia dari kematian? bukankah manusia sudah terlalutua sekarang? (seperti puisi ini, tidakkah hidupmusudah dituliskan—& ditafsirkan orang lain, bahkansebelum kamu bisa membacanya?)
Ulasan Buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau Karya M. Aan Mansyur
Buku ini berisi empat puluh satu yang terbagi dalam lima bagian. Selain kata-kata apik dari M. Aan Mansyur yang mengandung makna mendalam buku ini juga divisualisasikan oleh Lala Bohang sebagai ilustrator sehingga buku ini terlihat estetik, meskipun ilustrasinya terlihat seoerti garis-garis abstarak.
Secara umum menurut saya pembahasan pada pusi-puisi dalam Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau ini merupakan pembahasan yang cukup umum berupa kegelisahan penulis yang terdiri dari fenomena-fenomena sangat relate dengan kondisi saat ini.
Namun beberapa bagian tampak jelas muatan romansa yang menggambarkan ia sebagai seorang suami dan ayah terlihat dari beberapa pusinya yang mengandung nama istrinya dan anak-anaknya salah satunya berjudul Sajak Cinta Untak Anna (Istri M. Aan Mansyur). (Lihat dalam mode desktop)
kau perjalanan idealku: aku selalu menuju
& aku tidak pernah hilang arah. aku selalu
berangkat lebih awal & selalu kembalike pangkal
apalah cinta melainkan keyakinan kita
pada perkara-perkara yang selalu mampumemasihkan yang pernah.
apabila akhirnya kita sampai di puncak tangga
kita tahu kita tidak menjadi lebih tinggi
daripada sebelumnyatetapi dari rumah ini bisa selalu
memandang dunia sebagai pertanyaan
& kita bergembira hidup di dalamnya
sebagai jawabankunci terbaik, kubilang, kunci yang tidak
membuka pintu ke mana pun, tetapi kau
segala kunci: masa depan hanya
tahu menciptakan tembok & gembok.setelah kita ada, aku bukan pencuri, setelah kita
ada, aku bukan pencari. tidak ada selain
kita memiliki apa pun yang aku inginkansetelah kita ada, aku tidak ingin kau
mengatakan alangkah indah
hari ini! aku ingin kaukeindahan sepanjang hati
mampu menampungnya.
Dari pusi-puisi tentang cinta seperti halnya yang sebelum ini, dalam buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau Karya M. Aan Masyur juga ada puisi-puisi lain yang bernada politik dan juga fenomena yang banyak terjadi saat ini.
Salah satunya yang menarik perhatianku adalah KAMI MASUK GEDUNG DPR & KAMI HILANG BELUM DITEMUKAN. Puisi ini bukanlah berupa kata-kata melainkan disajikan dengan keheningan halaman kosong berwarna hitam sebanyak empat halaman.
Puisi favorit saya pada buku ini jatuh pada puis berjudul KATA MEMBUTUHKAN RAHASIA.
KATA MEMBUTUHKAN RAHASIA |
~Selamat membaca
Ulasannya bagus. Jadi ingin beli dan baca bukunya juga. Terima kasih infonya yah :)
BalasHapuswahhh buku baru yaa berarti. Buat penikmat dan penyuka puisi gak boleh menyia-nyiakan kesempatan buat memiliki buku ini
BalasHapusWuaa menarik yaa kayakny Mbaa. Aku sbnrny ga terlalu ngerti klo baca puisi 😆 Tp aku pernh baca novel Aan Mansyur yg Kukila, pernh baca cerpennya jg di buku kumcer. Diksinya itu loh, indah2 bgd..
BalasHapusAku belum kelar baca ini, hampir Mba Rani.
BalasHapusPuitis banget dan suka.