Konten [Tampil]
Aku selalu kagum dengan cara Tere Liye menghubungkan cerita antar tokoh sehingga bisa menjadi satu kesatuan cerita yang kompleks. Bayangkan Buku Selena yang akan direview ini adalah bagian dari yang mana buku pertamanya terbit pada tahun 2014 hingga saat ini total ada 9 dengan urutan sebagi berikut:
- Bumi (2014)
- Bulan (2015)
- Matahari (2016)
- Bintang (2017)
- Ceros & Batozar (2018)
- Komet (2018)
- Komet Minor (2019)
- Selena (2020)
- Nebula (2020)
Aku pribadi telah membaca semua dari buku tersebut, meskipun tidak satupun buku tersebut yang kumiliki fisiknya. Aku membacanya kebanyakan berupa e-book dari berbagai platform (Gramedia digital/ Perpustakaan Online/ Pemijaman buku online lainya), ada juga yang pinjam di Perpustakaan atau pinjam dari teman.
Aku ingat dulu buku pertama keluar saat aku kelas X SMA, waktu itu ada seorang teman sekelasku yang sering bawa buku bacaan kesekolah. Jadilah aku langganan jadi peminjam bukunya ^^. Maklum aku sendiri kalau mau nuggu beli kayaknya keburu buku-buku yang pengen dibaca keburu hilang dari pasaran kali :D.
Balik lagi ke novel serial Dunia Paralel tadi, semua buku tersebut saling terhubung dengan gambaran keterkaitan tokoh yang detail, tidak ada tokoh yang ujuk-ujuk nangkring.
Rasanya mungkin tidak berlebihan kalau bilang: "misal di Luar Negeri punya J.K. Rowling dengan petualangan Harry Potter dan teman-temanya di dunia per-sihiran-nya mungkin petualangan Raib dan teman-temanya dengan dunia paralel karya Tere Liye adalah versi yang lahir di Indonesianya". Mungkin kalau ada rumah produksi yang bikin filmnya akan tambah keren.
Identitas Buku
Judul : SELENA
Genre : Science Fiction, Romance
Penulis : Tere Liye
Co-Author : Diena Yashinta
Tahun Terbit : 16 Maret 2020
Jumlah Halaman : 372 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Pada buku kedelapan ini banyak tokoh-tokoh baru yang hadir dan memiliki cerita yang berbeda dari tujuh buku sebelumnya. Pada buku ini Raib, Ali dan Seli yang pemandu jalannya cerita alias tokoh utama pada buku-buku sebelumnya hanya muncul sedikit pada bagian akhir buku ini.
Buku ini menceritakan petualangan Miss Keriting alias Selena (sesuai judulnya) di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi/ ABTT. Selena adalah guru Matematika di sekolah Raib, Ali dan Seli di Bumi yang juga merupakan orang yang mengumpulkan mereka dalam petualangan Dunia Paralel.
Novel-novel sebelumnya pada beberapa part memang sudah memberikan beberapa bocaran tentang Selana yang sebelum menjadi pengintai hebat seperti yang ditemui Raib dan kawan-kawan merupakan anak buah dari Tamus (Tokoh yang berambisi membangkitkan tanpa mahkota untuk mendapatkan kekuasaan).
Selana ketika itu adalah seorang remaja berasal dari Distrik Sabit Cerita Enam memulai petualanganya ketika Ibunya meninggal dunia dan ia harus menemui Pamannya di kota Tisri (Ibu Kota di Klan Bulan). Setelah tinggal di Kota Tisri dan dipekerjakan oleh pamannya di tempat kontruksi kereta bawah tanah ia memulai mimpinya untuk masuk ABTT,
Kemudian di ABTT ia bertemu dengan kedua sahabatnya yaitu Mata dan Tazk. kemuadian ada fakta unik bahwa Tazk adalah mantan personel boy band terkenal di kota Tisri dan merupakan cucu mantan Panglima Bayangan (Pasukan Khusus di Klan Bulan) Sedangkan Mata yang berasal dari Distrik Sungai Jauh adalah seorang keturunan murni yang memiliki garis keturunan langka atau disebut dengan Putri Bulan. Mereka bertiga kemudian berpetualang mengarungi kehidupan tingkat awal di ABTT bersama-sama.
Pada buku Selana ini juga digambarkan sisi lain dari Klan Bulan. Jika pada buku sebelumnya-sebelumnya kita hanya tau bahwa klan Bulan adalah Klan yang maju di Kota Tisri. Buku ini menggambarkan sisi lain dari Klan Bulan yang masih memiliki tempat terbelakang dan kehidupan masyarakat yang miskin di Distrik dimana Selana menghabiskan masa kecilnya. Juga tentang pekerjaan yang tergolong kasar di Kota Tisri yaitu pekerjaan paman Raf,
Novel Selana juga banyak menghadirkan lawakan-lawakan receh yang cukup bikin senyum-senyum sendiri. Pada umumnya humor yang dihadirkan berupa pelesetan-pelesatan dai kehidupan nyata yang sangat kentara, misalnya nama 2 klub bola terbang yang ditonton oleh Selena dan sepupunya (anak Pama Raf) mempunyai nama PAR-SIB dan PAR-SIJA. Selain itu ada juga mata kuliah yang diambil oleh Selena di ABTT merupakan adaptasi dari mata kuliah seperti kebanyakan kita hanya saja namanya agak "berbeda" misalnya mata kuliah kesukaan Selana Bilangan Struktur, Ruan dan Perubahan, ada juga mata kuliah Sejarah dan Catatan Lama (bisa ditebak dong ini sama kayak apa kalau dikita :D).
Kelucuan itu juga ditambah dengan bumbu-bumbu dari ringkah para tokoh, misalnya pemimpin ABTT Master OX yang setiap kali marah selau berteriak "Dasar Bulan Sabit Gompal" .
Selain lawakan, dari Novel Selena ini juga begitu banyak moral yang dapat diraih diantaranya tentang betapa pentingnya dunia pendidikan dan lebih lagi tentang persahabatan.
Ada banyak kutipan favoritku yang berasal dari buku ini contohnya berasal dari kelas Sejarah dan Catatan Lama dimana Stor (Pengampu kelas ini) berkata
Sejarah dan Catatan Lama adalah pelajaran sangat penting. Masa depan dipahat lewat masa lalu, hari ini adalah cerminan hari-hari kemarin. Kita bisa belajar banyak hal dengan membaca catatan-catatan lama. Misteri. Pengetahuan. Peradaban. Banyak sekali penjelasan yang bisa diberikan oleh sejarah. Mata kita mungkin saja abai, tidak melihatnya, tetapi sejarah bisa menjadi petunjuk terbaik (halaman 113).
Halaman 113 Novel Selena |
Sebagai orang yang juga berkecimpung dengan sejarah dan pendidikan, aku bersyukur dengan adanya kata-kata tersebut, berharap pembaca lain juga turut terdistrek dengan kata-kata tersebut agar kesadaran terhadap sejarah dan memori kolektif kita bertambah.
Satu lagi Quote Favoriteku yaitu datang dari Jem Ibunya Selena yang diingat oleh Selana ketika ia melihat anak-anak seumurnya berangkat sekolah sedangkan ia harus bekerja di lorong bawah tanah bersama Aq dan lainnya (pegawai konstruksi, anak buah pamanya Selana).
Selena, sebenarnya hidup ini hanya soal sudut pandang. Digeser sedikit saja cara kita memandangnya, kita bisa mengubah sesuatu yang menyebalkan menjadi sesuatu yang berbeda"(halaman 45-46).
Kemudian dari situ Selena mulai menerima kondisinya dan menyadari ada banyak yang bisa dipelajari dari pekerjaanya, mulai dari mengendalikan mesin-mesin konstruksi hingga mempelajari hitungan tentang keadaan tanah. Meskipun di sana ia harus menerima sering menjadi bahan tertawaan para pekerja laki-laki teman-teman Aq.
Buku ini berakhir ketika tahun pertama mereka di ABTT juga berakhir, dimana Selena dan Tazk diumumkan sebagai mahasiswa terbaik yang mendapatkan nilai 4.00 pada jamuan makan dengan para orang tua mereka setelah persaingan dan tekad Selena untuk dapat mengalahkan nilai Tazk pada smseter sebelumnya.
Selanjutnya cerita bersambung ke Buku yang berjudul Nebula.
Tadinya aku ingin membahas keduanya pada postingan ini, bahkan judul pada draf blog ini adalah "(Review Buku) Selena dan Nebula" tapi karena sungguh mager itu manusiawi jadi lain kali saja (sok sok ada yang baca :D)
Terimakasih telah membaca atau scrol-scrol juga tak apa, berharap kamu menemukan apa yang kutemukan dari buku ini dan ter-distrek untuk membaca juga^^
Oh iya, tau kan kalau buku ini merupakan serial, yuk intip urutan novel serial bumi karya Tere liye Liye di link yang aku sematkan ini.
Owalah ini ceritanya miss keriting. Saya baru beli bukunya yang judul bulan beberapa waktu lalu mbk. Tapi belum kelar😁, maklum wong sok sibuk. Kalau dipikir-pikir memang seperti harry potternya indonesia ya, ada ali, raib, dan seli.
BalasHapusIya mbak, jadi seperti flashback dari keadaan yang di ceritakan di buku Bulan itu. semangat Mbak ^^
HapusTere Liye memang luar biasa karya karyanya, bisa juga sih dibandingkan dengan JK Rowling atau J.R.R. Tolkien.
BalasHapusJadi pengin baca bukunya yang lengkap, kalo cuma Selena jadi penasaran soalnya tidak dari awal, jadi kurang paham jalan ceritanya.
iya kan memang luar biasa, bagusnya memang dibaca berurutan supaya gerget.
HapusPart paling ngena, hidup ini hanya soal sudut pandang. Jleb gitu ��. Boleh jadi kita hari ini memandang hidup sebagai perjuangan, sedang yang lain memandangnya sebagai kenikmatan atau bahkan kesengsaraan. Bisa jadi jg sebaliknya. Ah, kita memang gak akan benar2 bisa memaksa pandangan kita terhadap orang lain, sebab sudut pandang kita berbeda. Thanks mbak review bukunya.
BalasHapusPart paling ngena, hidup ini hanya soal sudut pandang. Jleb gitu ��. Boleh jadi kita hari ini memandang hidup sebagai perjuangan, sedang yang lain memandangnya sebagai kenikmatan atau bahkan kesengsaraan. Bisa jadi jg sebaliknya. Ah, kita memang gak akan benar2 bisa memaksa pandangan kita terhadap orang lain, sebab sudut pandang kita berbeda. Thanks mbak review bukunya.
BalasHapusOhhhh komentar mbak di laman Rena itu ternyata bagian dari kutipan dalam buku ini hehe
BalasHapusaku gak hobi baca novel, tulisan2 review kaya gini nih yg bisa meningkatkan rasa penasaran. meningkatkan semangat membaca.
BalasHapustapi kenapa ya pas mau nyoba baca novel, baru berapa lembar aja uda bosen, gitu terus. ada tips kah? wkwk
Keren mbak. Aku sempet nulis review series bumi tere liye ini juga tahun lalu, tapi waktu itu baru sampai Komet Minor. Belum sempet baca dua buku terbaru ini tapi kalau dari reviewnya bagus banget ya. Beneran kayak Harry Potter versi indonesia.
BalasHapuskeren, coba aja semua novel tere ini difilmkan
BalasHapussetara harry potter wkwk
Dek, kakak baru baca sampe Bintang. Jadi sebagian tulisan adek kakak skip ya :v gak mau ada spoiler :v
BalasHapus